Pergeseran Paradigma dari Orientalisme Menuju Islamic Studies
Abstract
Perkembangan zaman yang tidak bisa dibendung dan merupakan keniscayaan, mengakibatkan semua yang menyertainya juga turut berubah. Perubahan dan pergeseran tersebut meliputi, ide, paradigma, sistem pemerintahan, fasilitas hidup dan lain sebagainya. Penalitian ini bertujuan memotret pergeseran suatu paradigma untuk pengkaji ilmu keislaman yang berasal dari barat yang sebelumnya dikenal dengan sebutan orientalisme, sekarang dikenal dengan sebutan islamic studies. Melalui motodelogi kualitatif berjenis kepustakaan, disertai dengan pendekatan narative analisis, penulis menemukan. Bahwa, menemukan bahwa orientalis bertujuan untuk menyebarkan propaganda tentang Dunia Timur, khususnya mengenai Islam kepada dunia, hal ini dipengaruhi oleh kolonialisasi Barat terhadap Timur, sehingga Barat tidak hanya ingin menguasai Timur dari segi politik dan ekonomi saja, namun juga ingin menghegomoni Timur dari segi budaya. Namun demikian, sentimen negatif yang dibangun oleh orientalis terhadap dunia timur berubah menjadi lebih adil dan objektif lantaran dua hal, pertama hilangnya bentuk kolonialisasii di Dunia Timur sehingga tidak ada kepentingan dalam kajian ketimuran. Kedua, karena adanya seruan oksidentalisme yang digagas oleh Hassan Hanafi, sehingga dapat mengimbangi hegemoni Barat terhadap Timur. Oleh karena dua hal tersebut, maka studi terhadap Islam tidak relevan lagi disebut sebagai orientalisme, tapi sekarang berubah menjadi Islamic Studies.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.