Metodologi Ulama Hadis dalam Membentengi Hadis dari Segi Matan
Abstract
Dalam tradisi keilmuan hadis, kritik matan merupakan hal yang sangat penting guna memperoleh kandungan yang tepat akan teks hadis. Beberapa diantara kritik hadis ada yang telah merumuskan tentang kaidah dalam hal membentengi matan hadis dari sesuatu yang merusak, diantranya adalah Yūsuf al-Qaradhawī, al-Ghazalī, al-Dhahabī, dan lain sebainya. Secara garis besar Metodologi kritik matan hadis terdiri dari: (a) Kaidah mayor bagi kesahihan matan hadis adalah: 1) terhindar dari syudzudz; dan 2) terhindar dari ‘illat. (b) kaedah minor bagi matan yang terhindar dari syudzudz adalah :1) matan hadis bersangkutan tidak menyendiri; 2) matan hadis itu tidak bertentangan dengan hadis yang lebih kuat; 3) matan hadis itu tidak bertentangan dengan al-Qur’an; 4) matan hadis itu tidak bertentangan dengan akal sehat, indera dan sejarah. Sedangkan Langkah-langkah dalam melakukan kritik matan hadis adalah: (a) Menghimpun hadis-hadis yang terjalin dalam tema yang sama, (b) Penelitian matan hadis dengan pendekatan hadis sahih, (c) Penelitian matan hadis dengan pendekatan al-Qur’an (d) Penelitian matan hadis dengan pendekatan bahasa (e) Penelitian matan dengan pendekatan sejarah.